Dunia Fotografer, Tips Jepretan dan Istilah yang Digunakan

photoology.id

Di dunia fotografer, kegiatan yang dilakukan tidak hanya sebatas memotret dan mencari subjek fotonya saja. Lebih dari itu, banyak hal menarik yang bisa dipelajari di dalam dunia seorang fotografer. Salah satunya yaitu mempelajari beberapa istilah di bidang tersebut, baik istilah teknis atau di bagian kamera yang dipakai untuk memotret.

Bagi para fotografer yang masih terbilang pemula sebaiknya juga mengenai sejumlah istilah tersebut. Belajar tentang fotografi tidak terbatas hanya pada bagian memotretnya saja. Dengan memahami dan mengetahui istilah di bidang fotografi maka Anda tidak akan terlihat kuper saat berkomunikasi dengan sesama fotografer.

Istilah yang sering dipakai di dunia fotografer

  1. Aperture, Bukaan, Diafragma

Istilah yang berupa aperture, bukaan, dan juga diafragma adalah istilah yang memiliki makna sama tetapi pengucapannya berbeda. Aperture merupakan bukaan variabel yang terdapat di lensa, yang nantinya akan dilalui oleh cahaya. Sebelum nantinya beralih pada sensor digital atau pada film.

Diafragma juga sering disebut dengan aperture atau bukaan lensa tersebut. Yaitu sebuah lubang yang terbentuk oleh diafragma lensa. Bentuknya adalah mirip dengan susunan pisau yang dilihat dari lensa bagian depan.

Semakin besar angka denominator pada aperture ini, maka akan semakin kecil juga ukuran lubangnya. Sedangkan untuk pengaturan di bagian aperture ini, jika lubangnya semakin besar maka cahaya yang masuk akan semakin banyak.

  1. ISO

ISO dalam istilah fotografi adalah sensitivitas pada sensor yang ada di kamera digital pada cahaya. Semakin rendah nilainya misalnya 100, maka akan semakin tak sensitif. Dan semakin tinggi cahayanya yaitu 3200 maka sensornya akan semakin bertambah sensitif.

Suatu ISO yang terbilang tinggi akan memungkinkan dalam pengambilan gambar walaupun kondisi cahayanya rendah. Namun nantinya hal itu akan memengaruhi hasil foto. Pemakaian ISO yang rendah juga akan membuat hasil gambar lebih tajam. Dan pemakaian ISO yang tinggi akan membuat foto menjadi tampak noise.

  1. DSLR dan SLR

DSLR adalah jenis kamera digital dengan lensa tunggal. Setiap jenis kamera digital akan memungkinkan lensanya bisa ditukar sesuai dengan keperluan dari fotografer. Kamera DSLR mempunyai sistem digitalisasi canggih dan sensor yang berfungsi untuk penangkapan cahaya.

SLR masih mirip-mirip dengan DSLR, tetapi tidak secanggih DSLR. Karena dalam kamera ini tidak ada sensor dan masih memakai rol film dalam menangkap sebuah gambar.

  1. IS

IS dalam istilah fotografi adalah sebuah teknologi yang fungsinya untuk membuat efek guncangan/getaran berkurang. Khususnya pada saat fotografer memotret atau membidik objek. Biasanya IS ditanam di dalam lensa atau bisa juga di bodi kamera.

  1. White Balance

Merupakan istilah fotografi dalam hal kalibrasi yang berwarna putih. Yang juga merupakan proses dengan tujuan menghilangkan warna yang tak real pada suatu foto. Hingga objek yang memang berwarna putih di hasil fotonya tetap berwarna putih.

White balance yang ada di kamera digital akan diukur dengan menggunakan temperatur warna yang berasal dari sumber cahaya. Cara kerja dari WB ini yaitu untuk pengaturan warna cahaya yang nantinya akan masuk ke dalam sensor.

  1. Noise

Seseorang yang membuka jasa sewa fotografer juga harus paham dengan istilah noise dalam fotografi. Yaitu distorsi visual yang kelihatannya seperti nada atau bercak yang memiliki warna pada foto, dan ukurannya kecil. Biasanya noise terlihat pada gambar yang diambil dengan menggunakan ISO tinggi atau pada kecepatan rana lambat.

  1. Fotografi atau Photography

Kata fotografi itu sendiri berasal dari Photography yang artinya Photos cahaya dan graphos melukis/ menulis. Menggambar dengan menggunakan cahaya adalah istilah dasar dari fotografi yang memperlihatkan proses dalam menghasilkan gambar yang berasal dari cahaya.

Pada umumnya dan secara modern fotografi merupakan seni menggambar dengan menggunakan cahaya.

  1. Shutter Speed

Pengaturan dari lamanya sensor atau waktu kamera membuka dan menutup dalam menangkan subjek yang difoto disebut dengan shutter speed. Hal ini masih berhubungan dengan jumlah cahaya yang masuk pada kamera. Semakin cepat gerak dari shutter speed maka akan semakin terbuka sensor kameranya.

Dan semakin lambat gerak dari shutter speed maka cahaya yang masuk pun akan semakin banyak.

Tips dalam menghasilkan foto prewedding yang bagus

Biasanya pembuatan foto prewedding adalah sebagai rangkuman dari cerita cinta suatu pasangan sebelum hari H pernikahan. Dalam menghasilan foto prewedding yang bagus, sebaiknya Anda melakukan sejumlah tips berikut ini:

  • Ekspresi

Hal paling penting dalam foto prewedding adalah menangkap ekspresi penuh cinta dari pasangan. Ekspresi ini tidak harus ceria tetapi menunjukkan sisi romantis dari pasangan tersebut. Kenali lebih dalam klien Anda sebelum melakukan sesi pemotretan prewedding.

Tujuannya adalah supaya Anda bisa menampilkan ekspresi terbaik dari pasangan tersebut pada hasil fotonya. Sebelum klien memilih paket foto prewed yang Anda tawarkan, sebaiknya bicarakan juga mengenai konsep yang akan dipilih. Buat foto-foto candid mereka saat prewedding agar hasilnya sesuai ekspektasi.

  • Waktu

Jadwalkan sesi pemotretan di waktu-waktu tertentu misalnya saat matahari terbit atau terbenam. Akan lebih baik lagi jika Anda memilih waktu sebelum matahari terbit dan sebelum terbenam. Cahaya hangat matahari di pagi hari akan sangat terlihat bagus pada hasil fotonya.

Matahari sedang berada dekat dengan garis horizontal ketika pengambilan foto matahari terbit dan terbenam. Sehingga cahaya natural dari matahari akan terlihat lembut dan hangat. Hal itu juga akan memudahkan fotografer dalam mendapatkan exposure tepat untuk latar belakang.

  • Aktivitas

Biasanya fotografer akan kebingungan jika sudah kehabisan pose. Maka instruksikan klien Anda untuk melakukan suatu aktivitas saat sesi pemotretan. Misalnya biarkan mereka berjalan berdua sambil berbincang dan Anda mengambil foto dari jarak jauh.

Atau gunakan sejumlah properti yang mendukung, dan masih berhubungan dengan tema dan konsep yang dipilih.

  • Lokasi

Dalam memilih lokasi pemotretan juga harus tepat sasaran. Walaupun klien memiliki keinginan sendiri untuk lokasi yang akan dipilih. Tapi usahakan juga Anda memberi saran untuk lokasi terbaik.

Pilih lokasi yang juga berkaitan dengan tema foto prewedding. Misalnya jika klien menggunakan konsep kasual maka pilih lokasi di jalan raya, hutan, perkebunan, dan sebagainya.

  • Pose

Untuk pemilihan pose juga sebaiknya disesuaikan dengan konsep yang telah dipilih klien. Pose menjadi unsur paling penting untuk membuat cerita di dalam foto. Untuk tema elegan sebaiknya gunakan pose anggun dan formal. Untuk tema kasual pilih pose yang lebih ceria dan fun.

Perhatikan juga bagian tangan, kaki, dan tubuh si klien. Pastikan body language mereka tidak dalam kondisi kaku. Sentuhan tangan antara pasangan tersebut atau saling merangkul akan membuat suasana menjadi lebih rileks.

Banyak sekali hal penting yang harus diketahui seorang fotografer di dunia fotografer. Maka pelajari lebih dalam dan lebih luas bidang fotografi tersebut.

hubungi kami

+62 823-1075-1876

Pelayanan Terbaik dari Tim Kami

Kami mendedikasikan tim terbaik untuk melayani dan bekerja